Pers selalu
mengambil bentuk dan warna struktur-struktur sosial politik di mana ia
beroperasi. Terutama, pers mencerminkan system pengawasan sosial dimana
hubungan antara orang dan lembaga diatur. Orang harus melihat pada
sistem-sistem masyarakat dimana pers itu berfungsi. Untuk melihat sistem-sistem
sosial dalam kaitan yang sesungguhnya dengan pers, orang harus melihat
keyakinan dan asumsi dasar yang dimiliki masyarakat itu: hakikat manusia,
hakikat masyarakat dan negara, hubungan antar manusia dengan negara, hakikat
pengetahuan dan kebenaran. Jadi pada akhirnya perbedaan pada sistem pers adalah
perbedaan filsafat.
Teori pers
libertarian ini berangkat dari sebuah konsep, yaitu liberal dan kebebasan.
Liberal yang memainkan konsep mekanisme pasar dan pemerintah tidak jauh
mengintervensi. Konsep liberal ini yang menjadi cikal bakal adanya teori pers
libertarian ini. Konsep liberal itu jika diimplementasikan ke dalam pers
menjadi sebuah teori pers libertarian. Tokoh paham liberal yang terkenal adalah
Niccolò Machiavelli.
Disaat perang
dunia kedua telah berakhir dan memasuki perang dingin antara barat dan timur,
Fred S. Siebert, Theodore Peterson dan Wilbur Schram tampil dengan 4 macam
teori Pers. Salah satunya yaitu teori pers Libertarian.