Berita adalah informasi tentang sesuatu yang baru saja terjadi, nyata dan diperkirakan akan berdampak luas. Ini yang harus dibedakan dengan informasi. Bila kita menyebut informasi, itu tidak mesti baru, tapi berita pasti baru. Semua orang membutuhkan berita paling tidak tentang apa yang terjadi di sekelilingnya.
Program stasiun radio didominasi oleh unsur isi dan suara yang dikenal dengan sebutan format. Format siaran diwujudkan ke dalam berbagai bentuk prinsip-prinsip dasar tentang apa, untuk siapa, dan bagaimana proses pengolahan suatu siaran hingga dapat diterima oleh audiens. Format radio lebih menonjol pada acara musik atau hiburan karena banyak peminat, sehingga bentuk informasi dewasa ini dikemas dalam bentuk hiburan.
Berita radio ialah berita untuk “telinga” yang mudah memunculkan emosi. Suatu berita radio harus mengikuti rumus 5W1H (what, when, where, who, why, how). Berita radio harus ditulis berdasarkan prinsip ekonomi kata, singkat tapi jelas, sekilas atau sekali ucap cenderung tidak mengenal ralat, maka kalimat tetap terpelihara.
Berbeda dengan televisi, radio mengutamakan suara narasumber dan memerlukan efek suara dari lokasi peliputan. Efek suara bagi radio untuk meyakinkan pendengar mengenai apa yang terjadi. Dengan demikian, secara spontanitas pendengar berimajinasi seolah-olah ia menyaksikan kejadian itu.
Macam berita dan sumbernya
1. Berdasarkan masalah atau bidang
Semakin berkembangnya informasi yang diberikan media massa ke masyarakat atau semakin banyaknya permintaan masyarakat terhadap informasi yang mereka inginkan, berarti macam berita yang harus disajikan media massa juga akan bertambah.
Kini, media mengalami perubahan yang sangat pesat. Media massa harus mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dalam berbagai bidang informasi.
2. Berdasarkan usia
Dari sisi usia dan gender, juga bisa memunculkan media sendiri. Anak-anak kini punya bacaan sendiri, seperti majalah kuark, anak shaleh dan bobo. Untuk remaja ada majalah KawanKu, Olga, Gadis, dan lain sebagainya. Media massa semakin beragam yang diterbitkan sesuai kebutuhan berbagai kelompok konsumen.
3. Berdasarkan sifat kejadian
Berdasarkan sifat kejadian atau terjadinya berita, Assegaf (1983) menyebutkan, berita yang ditimbulkan menjadi:
a. Berita dapat diduga, yaitu berita yang munculnya penyebab munculnya informasi itu sudah diketahui, contohnya berita peringatan Kemerdekaan RI dan hari-hari besar lainnya.
b. Berita tidak terduga, yaitu berita yang berasal dari kejadian yang tidak diduga sama sekali dan terjadi tiba-tiba, misalnya kebakaran, kecelakaan lalu lintas, peristiwa kriminal atau meninggalnya tokoh-tokoh terkenal.
Jenis Berita Radio
Ada beberapa jenis berita, antara lain:
1. Stop Press atau Breaking News (berita tercepat & terbaru)
2. Interpreted News (berita yang sudah diinterpretasikan)
3. Current Affairs (Berita; persoalan kekinian)
4. Diskusi
5. Dokumenter
6. Features (berita ringan namun menarik)
7. Straight news (berita langsung)
Berita dan informasi melalui radio merupakan konsumsi bagi “telinga.” Untuk itu awak siaran yang menyampaikan pesan kepada pendengar harus dapat menciptakan imajinasi yang divisualkan kepada pendengar dengan proses yang singkat dan mmudah dipahami.
Ada empat hal utama untuk mengingat tentang program yang bersifat lisan:
1. Program itu bersifat dituturkan
2. Program itu dari orang ke orang
3. Proram itu selalu didengar
4. Program itu cuma suara
Penayangan berita di media radio, dikemukakan Romli (2004), agak berbeda dengan media cetak karena radio dapat melakukan siaran langsung (live) dari lokasi kejadian atau bisa pula dengan membaca berita di studio. Beberapa bentuk media elektronik dikemukakannya, meliputi berikut ini.
A. Laporan Langsung
Laporan reporter dapat dilakukan secara langsung dari lokasi kejadian, reporter radio cukup menghubungi kantor studio radionya atau sebaliknya melalui saluran telepon, kini dipermudah dengan telepon selular.
B. Sound Bite (Potongan Suara)
Sound Bite merupakan potongan wawancara yang disiarkan dalam program berita. Supaya menarik, ditampilkan pendapat publik secara asli. Sound Bite itu bisa merupakan wawancara yang direkam reporter di lapangan, studio, ataupun melalui telepon.
C. Baca Naskah
Baca naskah merupakan naskah yang ditulis terlebih dahulu (seperti di media cetak), kemudian dibacakan penyajian berita. Cara membaca naskah penting diperhatikan karena pendengar radio tidak mengetahui kejadian atau peristiwa yang disampaikan. Pendengar tidak dapat melihat gambar seperti berita di televisi atau membaca berulang-ulang kata-kata yang ada di naskah atau berita seperti pada media cetak.
Berita langsung
Media elektronik, seperti radio dan televisi memiliki kekhasan dalam berita langsung (Live), yang disiarkan secara langsung dari lokasi peristiwa. Artinya, reporternya yang menyampaikan informasi secara lisan. Guna memberikan informasi yang menarik dan jelas kepada pendengar dan pemirsa, tentu saja yang dibutuhkan reporter terkait dengan kemampuan bahasa, termasuk artikulasi dan ekspressinya.
Umumnya, reporter menghubungi atau dihubungi stasiun radionya, kemudian sebelum menyampaikan informasi langsung, biasanya didahului pengantar (cue) dari penyiar di studio. Romli (2004) memberikan saran bagi reporter, yaitu sebagai berikut:
· Jaga kecepatan berbicara
Supaya reporter yang siaran langsung dapat menjaga pengucapan yang tidak terlalu cepat atau lambat. Karena bila terlalu cepat, bisa sering salah ucap, terlalu lambat tentu juga akan menjemukan pendengar.
· Jangan bicara datar
Pembicaraan yang datar akan membosankan jika reporter atau penyiar terkesan tidak tertarik terhadap apa yang disampaikan, bagaimana mungkin ia berharap pendengar ataupun pemirsa akan tertarik.
· Jangan merasa tidak menarik.
Reporter tidak boleh menganggap enteng informasi yang disampaikan tersebut tidak menarik. Reporter harus berpikir kepentingan pendengar atau pemirsa, bukan menarik bagi dirinya. Karena itu, ekpressi, baik suara (bagi radio) serta suara dan mimik wajah (bagi televisi) perlu dijaga.
· Gunakan bahasa tutur
Reporter atau penyiar, harus berlatih menggunakan bahas tutur yang merupakan bahasa komunikasi lisan, sehingga terkesan akrab dan bersahabat. Gunakan istilah yang sudah dipahami masyarakat dengan kalimat yang jelas.
· Usahakan komunikai personal
Dalam menyampaikan informasi, jangan merasa pendengar atau pemirsa banyak, tetapi anggap “satu orang” sehingga komunikasinya terkesan personal. Jadi, jangan menyebut “hadirin sekalian” atau “para pemirsa”, tetapi “saudara pendengar”, “pemirsa setia” atau sebutan-sebutan lain yang khas bagi media tersebut.
· Jaga etika
Reporter atau penyiar harus menjaga etika atau norma kesusilaan dan kesopanan dalam berkomunikasi, misalnya dari kata-kata yang tidak pantas diucapkan.
· Jangan melakukan segrerasi vokal
Ketika hendak memulai kalimat, dilarang melakukan segrerasi vokal atau “kesenyapan suara” atau terdiam sesaat, berupa suara pengantar yang mengganggu, seperti: ehmm, eehh, apa, am, atau yang lainnya yang sangat mengganggu kenyamanan pendengar atau pemirsa. Hal demikian terjadi biasanya karena reporter atau penyiar tidak siap.
Contoh berita langsung di radio
· Penyiar- Pendengar setia, masyarakat, terutama ibu rumah tangga mengeluh karena naiknya harga urusan dapur, mulai dari harga minyak goreng yang melambung hingga kelangkaan minyak tanah dan gas elpiji. Guna mengetahui keluhan itu, simak laporan radio Berjaya FM langsung dari pasar terbesar di kota ini.
· Reporter- Pendengar setia Berjaya FM, para ibu rumah tangga mengeluhkan harga berbagai kebutuhan pokok, terutama sembako. Uang belanja yang sebelumnya diperkirakan cukup, kini jauh dibawah kebutuhan. Kita dengarkan pendapat Ibu Hamida yang berada disamping kami tentang hal ini.
(dilanjutkan wawancara dengan Ibu Hamida)
· Reporter- Bagaimana pendapat ibu tentang harga-harga kebutuhan pokok saat ini?
· Hamidah- Harga-harga kebutuhan pokok saat ini semakin mahal, sehingga saya...... dst.
Menulis naskah
Menyampaikan dan menulis berita dalam media elektronik, secara prinsip, tetap menggunakan 5W+1H, tetapi Romli (2004) mengemukakan beberapa perbedaan antara lain sebagai berikut:
· Bahasa Tutur
Kalimat harus menggunakan bahasa tutur (spoken language atau conventional language) berupa bahasa percakapan sehari-hari dan informal. Demikian pula diperlukan menyisipkan suara hasil wawancara atau rekaman yang sudah disiapkan.
· Sederhana dan Singkat
Gunakan kata-kata sederhana dan singkat. Kalimat panjang tertentu menyulitkan penyiar dan sulit dicerna pendengar atau pemirsa. Apalagi bila pendengar tidak mendengarkan kalimat secara lengkap, bisa jadi salah persepsi.
· Enak Didengar
Dalam menyiarkan berita, usahakan kalimatnya enak didengar, dan mudah dimengerti. Prinsipnya, sekali diucapkan, pendengar atau pemirsa bisa lagsung paham, jaangan menimbulkan tanda tanya, atau mereka harus mengerutkan kening memikirkan makna kalimat tersebut.
· Hindari Singkatan
Dalam menyampaikan informasi atau berita, jangan menggunakan singkatan kecuali yang sudah sangat diketahui masyarakat karena bisa beragam makna yang ditangkap pendengar. Contoh, PT bisa berarti Perguruan Tinggi dan juga bisa berarti Perseroan Terbatas.
· Logis
Bisakan menyusun kalimat dengan pola SPOK (Subjek, Predikat, Objek, Keterangan). Jangan terbaik-balik. Uraikan intinya, lalu jelaskan.
· Permudah
Permudah pendengar dengan menyampaikan inti masalah, tidak perlu rinci, misalnya nomor surat kepeutusan tidak diperlukan. Bulatkan angka yang mungkin membingungkan pendengar, misalnya Rp.990.00.000 diganti dengan kalimat hampir 1 Miliyar rupiah.
· Sign-Posting
Gunakan tanda baca dalam kalimat guna membantu mempermudah penyiar membaca berita tersebut. Biasanya, tanda garis miring (/) merupakan pengganti tanda koma, tanda garis miring dua (//) penanda akhir naskah. Cara itu dilakukan karena penyiar atau pembaca berita umumnya membaca, bila tanda titik dan koma digunakan, sering menimbulkan kekeliruan.
“Musibah Aceh/ memang memilukan dan menimbulkan prihatin mendalam bagi seluruh bangsa/ termasuk pada keluarga besar Universitas Brawijaya Malang// Karena itu/ PTN ini tidak hanya berpikir membantu saudara di Aceh/ tetapi juga mahasiswa Aceh yang menuntut ilmu di kampus itu//
Rektor Unibraw/ Prof. Dr. Ir. Bambang/ Usai memimpin doa bersama untuk Aceh/ Akhir pekan lalu mengemukakan kampusnya ikut membantu mengirim dana ke Aceh/ tetapi juga memikirkan mahasiswa Aceh yang kuliah di kampus itu/ baik Strata satu (S-1) maupun Strata Dua (S-2)///
Perbedaan Penulisan Media Cetak dan Elektronik
Proses Produksi Berita
Aspek kerja dalam pemberitaan dimulai dari reporter yang mencari berita, kemudian bekerjasama dengan produser, mereka mengumpulkannya, kemudian diteruskan oleh scriptwriter yang bertugas menulis berita tersebut setelah selesai, berita itu disampaikan kepada announcer (pembaca berita) untuk dibacakan hingga akhirnya berita itu sampai ke pada pendengar.
Namun demikian, bukan berarti pola seperti itu membuat radio berpikiran bahwa reporter merupakan penentu berita itu sendiri. Jangan dilupakan fungsi pendengar. Sebagian besar dari yang kita hasilkan dan siarkan harus sesuai dengan keinginan pendengar. Untuk itulah para staf pemberitaan harus selalu membuka mata dan telinga untuk menentukan materi berita yang akan diangkat.
Justru kesadaran itu harus menuntun kita untuk menyeleksi berita sesuai dengan yang dibutuhkan dan diinginkan pendengar kemudian menjadwalkan turunnya berita pada jam-jam tertentu ketika pendengar dapat mendengarkan dan waktunya konsisten, jangan berubah-ubah.
Referensi
Mondry, M.Sos. 2008. Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik. Bogor. Ghalia Indonesia.
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
Program stasiun radio didominasi oleh unsur isi dan suara yang dikenal dengan sebutan format. Format siaran diwujudkan ke dalam berbagai bentuk prinsip-prinsip dasar tentang apa, untuk siapa, dan bagaimana proses pengolahan suatu siaran hingga dapat diterima oleh audiens. Format radio lebih menonjol pada acara musik atau hiburan karena banyak peminat, sehingga bentuk informasi dewasa ini dikemas dalam bentuk hiburan.
Berita radio ialah berita untuk “telinga” yang mudah memunculkan emosi. Suatu berita radio harus mengikuti rumus 5W1H (what, when, where, who, why, how). Berita radio harus ditulis berdasarkan prinsip ekonomi kata, singkat tapi jelas, sekilas atau sekali ucap cenderung tidak mengenal ralat, maka kalimat tetap terpelihara.
Berbeda dengan televisi, radio mengutamakan suara narasumber dan memerlukan efek suara dari lokasi peliputan. Efek suara bagi radio untuk meyakinkan pendengar mengenai apa yang terjadi. Dengan demikian, secara spontanitas pendengar berimajinasi seolah-olah ia menyaksikan kejadian itu.
Macam berita dan sumbernya
1. Berdasarkan masalah atau bidang
Semakin berkembangnya informasi yang diberikan media massa ke masyarakat atau semakin banyaknya permintaan masyarakat terhadap informasi yang mereka inginkan, berarti macam berita yang harus disajikan media massa juga akan bertambah.
Kini, media mengalami perubahan yang sangat pesat. Media massa harus mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dalam berbagai bidang informasi.
2. Berdasarkan usia
Dari sisi usia dan gender, juga bisa memunculkan media sendiri. Anak-anak kini punya bacaan sendiri, seperti majalah kuark, anak shaleh dan bobo. Untuk remaja ada majalah KawanKu, Olga, Gadis, dan lain sebagainya. Media massa semakin beragam yang diterbitkan sesuai kebutuhan berbagai kelompok konsumen.
3. Berdasarkan sifat kejadian
Berdasarkan sifat kejadian atau terjadinya berita, Assegaf (1983) menyebutkan, berita yang ditimbulkan menjadi:
a. Berita dapat diduga, yaitu berita yang munculnya penyebab munculnya informasi itu sudah diketahui, contohnya berita peringatan Kemerdekaan RI dan hari-hari besar lainnya.
b. Berita tidak terduga, yaitu berita yang berasal dari kejadian yang tidak diduga sama sekali dan terjadi tiba-tiba, misalnya kebakaran, kecelakaan lalu lintas, peristiwa kriminal atau meninggalnya tokoh-tokoh terkenal.
Jenis Berita Radio
Ada beberapa jenis berita, antara lain:
1. Stop Press atau Breaking News (berita tercepat & terbaru)
2. Interpreted News (berita yang sudah diinterpretasikan)
3. Current Affairs (Berita; persoalan kekinian)
4. Diskusi
5. Dokumenter
6. Features (berita ringan namun menarik)
7. Straight news (berita langsung)
Berita dan informasi melalui radio merupakan konsumsi bagi “telinga.” Untuk itu awak siaran yang menyampaikan pesan kepada pendengar harus dapat menciptakan imajinasi yang divisualkan kepada pendengar dengan proses yang singkat dan mmudah dipahami.
Ada empat hal utama untuk mengingat tentang program yang bersifat lisan:
1. Program itu bersifat dituturkan
2. Program itu dari orang ke orang
3. Proram itu selalu didengar
4. Program itu cuma suara
Penayangan berita di media radio, dikemukakan Romli (2004), agak berbeda dengan media cetak karena radio dapat melakukan siaran langsung (live) dari lokasi kejadian atau bisa pula dengan membaca berita di studio. Beberapa bentuk media elektronik dikemukakannya, meliputi berikut ini.
A. Laporan Langsung
Laporan reporter dapat dilakukan secara langsung dari lokasi kejadian, reporter radio cukup menghubungi kantor studio radionya atau sebaliknya melalui saluran telepon, kini dipermudah dengan telepon selular.
B. Sound Bite (Potongan Suara)
Sound Bite merupakan potongan wawancara yang disiarkan dalam program berita. Supaya menarik, ditampilkan pendapat publik secara asli. Sound Bite itu bisa merupakan wawancara yang direkam reporter di lapangan, studio, ataupun melalui telepon.
C. Baca Naskah
Baca naskah merupakan naskah yang ditulis terlebih dahulu (seperti di media cetak), kemudian dibacakan penyajian berita. Cara membaca naskah penting diperhatikan karena pendengar radio tidak mengetahui kejadian atau peristiwa yang disampaikan. Pendengar tidak dapat melihat gambar seperti berita di televisi atau membaca berulang-ulang kata-kata yang ada di naskah atau berita seperti pada media cetak.
Berita langsung
Media elektronik, seperti radio dan televisi memiliki kekhasan dalam berita langsung (Live), yang disiarkan secara langsung dari lokasi peristiwa. Artinya, reporternya yang menyampaikan informasi secara lisan. Guna memberikan informasi yang menarik dan jelas kepada pendengar dan pemirsa, tentu saja yang dibutuhkan reporter terkait dengan kemampuan bahasa, termasuk artikulasi dan ekspressinya.
Umumnya, reporter menghubungi atau dihubungi stasiun radionya, kemudian sebelum menyampaikan informasi langsung, biasanya didahului pengantar (cue) dari penyiar di studio. Romli (2004) memberikan saran bagi reporter, yaitu sebagai berikut:
· Jaga kecepatan berbicara
Supaya reporter yang siaran langsung dapat menjaga pengucapan yang tidak terlalu cepat atau lambat. Karena bila terlalu cepat, bisa sering salah ucap, terlalu lambat tentu juga akan menjemukan pendengar.
· Jangan bicara datar
Pembicaraan yang datar akan membosankan jika reporter atau penyiar terkesan tidak tertarik terhadap apa yang disampaikan, bagaimana mungkin ia berharap pendengar ataupun pemirsa akan tertarik.
· Jangan merasa tidak menarik.
Reporter tidak boleh menganggap enteng informasi yang disampaikan tersebut tidak menarik. Reporter harus berpikir kepentingan pendengar atau pemirsa, bukan menarik bagi dirinya. Karena itu, ekpressi, baik suara (bagi radio) serta suara dan mimik wajah (bagi televisi) perlu dijaga.
· Gunakan bahasa tutur
Reporter atau penyiar, harus berlatih menggunakan bahas tutur yang merupakan bahasa komunikasi lisan, sehingga terkesan akrab dan bersahabat. Gunakan istilah yang sudah dipahami masyarakat dengan kalimat yang jelas.
· Usahakan komunikai personal
Dalam menyampaikan informasi, jangan merasa pendengar atau pemirsa banyak, tetapi anggap “satu orang” sehingga komunikasinya terkesan personal. Jadi, jangan menyebut “hadirin sekalian” atau “para pemirsa”, tetapi “saudara pendengar”, “pemirsa setia” atau sebutan-sebutan lain yang khas bagi media tersebut.
· Jaga etika
Reporter atau penyiar harus menjaga etika atau norma kesusilaan dan kesopanan dalam berkomunikasi, misalnya dari kata-kata yang tidak pantas diucapkan.
· Jangan melakukan segrerasi vokal
Ketika hendak memulai kalimat, dilarang melakukan segrerasi vokal atau “kesenyapan suara” atau terdiam sesaat, berupa suara pengantar yang mengganggu, seperti: ehmm, eehh, apa, am, atau yang lainnya yang sangat mengganggu kenyamanan pendengar atau pemirsa. Hal demikian terjadi biasanya karena reporter atau penyiar tidak siap.
Contoh berita langsung di radio
· Penyiar- Pendengar setia, masyarakat, terutama ibu rumah tangga mengeluh karena naiknya harga urusan dapur, mulai dari harga minyak goreng yang melambung hingga kelangkaan minyak tanah dan gas elpiji. Guna mengetahui keluhan itu, simak laporan radio Berjaya FM langsung dari pasar terbesar di kota ini.
· Reporter- Pendengar setia Berjaya FM, para ibu rumah tangga mengeluhkan harga berbagai kebutuhan pokok, terutama sembako. Uang belanja yang sebelumnya diperkirakan cukup, kini jauh dibawah kebutuhan. Kita dengarkan pendapat Ibu Hamida yang berada disamping kami tentang hal ini.
(dilanjutkan wawancara dengan Ibu Hamida)
· Reporter- Bagaimana pendapat ibu tentang harga-harga kebutuhan pokok saat ini?
· Hamidah- Harga-harga kebutuhan pokok saat ini semakin mahal, sehingga saya...... dst.
Menulis naskah
Menyampaikan dan menulis berita dalam media elektronik, secara prinsip, tetap menggunakan 5W+1H, tetapi Romli (2004) mengemukakan beberapa perbedaan antara lain sebagai berikut:
· Bahasa Tutur
Kalimat harus menggunakan bahasa tutur (spoken language atau conventional language) berupa bahasa percakapan sehari-hari dan informal. Demikian pula diperlukan menyisipkan suara hasil wawancara atau rekaman yang sudah disiapkan.
· Sederhana dan Singkat
Gunakan kata-kata sederhana dan singkat. Kalimat panjang tertentu menyulitkan penyiar dan sulit dicerna pendengar atau pemirsa. Apalagi bila pendengar tidak mendengarkan kalimat secara lengkap, bisa jadi salah persepsi.
· Enak Didengar
Dalam menyiarkan berita, usahakan kalimatnya enak didengar, dan mudah dimengerti. Prinsipnya, sekali diucapkan, pendengar atau pemirsa bisa lagsung paham, jaangan menimbulkan tanda tanya, atau mereka harus mengerutkan kening memikirkan makna kalimat tersebut.
· Hindari Singkatan
Dalam menyampaikan informasi atau berita, jangan menggunakan singkatan kecuali yang sudah sangat diketahui masyarakat karena bisa beragam makna yang ditangkap pendengar. Contoh, PT bisa berarti Perguruan Tinggi dan juga bisa berarti Perseroan Terbatas.
· Logis
Bisakan menyusun kalimat dengan pola SPOK (Subjek, Predikat, Objek, Keterangan). Jangan terbaik-balik. Uraikan intinya, lalu jelaskan.
· Permudah
Permudah pendengar dengan menyampaikan inti masalah, tidak perlu rinci, misalnya nomor surat kepeutusan tidak diperlukan. Bulatkan angka yang mungkin membingungkan pendengar, misalnya Rp.990.00.000 diganti dengan kalimat hampir 1 Miliyar rupiah.
· Sign-Posting
Gunakan tanda baca dalam kalimat guna membantu mempermudah penyiar membaca berita tersebut. Biasanya, tanda garis miring (/) merupakan pengganti tanda koma, tanda garis miring dua (//) penanda akhir naskah. Cara itu dilakukan karena penyiar atau pembaca berita umumnya membaca, bila tanda titik dan koma digunakan, sering menimbulkan kekeliruan.
“Musibah Aceh/ memang memilukan dan menimbulkan prihatin mendalam bagi seluruh bangsa/ termasuk pada keluarga besar Universitas Brawijaya Malang// Karena itu/ PTN ini tidak hanya berpikir membantu saudara di Aceh/ tetapi juga mahasiswa Aceh yang menuntut ilmu di kampus itu//
Rektor Unibraw/ Prof. Dr. Ir. Bambang/ Usai memimpin doa bersama untuk Aceh/ Akhir pekan lalu mengemukakan kampusnya ikut membantu mengirim dana ke Aceh/ tetapi juga memikirkan mahasiswa Aceh yang kuliah di kampus itu/ baik Strata satu (S-1) maupun Strata Dua (S-2)///
Perbedaan Penulisan Media Cetak dan Elektronik
Media Cetak
|
Media Elektronik
|
Mr X (30)
|
Mr X – berusia 30 tahun
|
Rp 50 ribu
|
50 ribu rupiah
|
3/5
|
Tiga per lima
|
25,5 km
|
Dua puluh lima setengah kilo meter
|
50 persen
|
Lima puluh persen
|
USD 10 ribu
|
10 ribu dolar Amerika
|
Pukul 21.00
|
Jam sembilan malam
|
Kamis (20/3)
|
Hari kamis 20 Maret
|
Proses Produksi Berita
Aspek kerja dalam pemberitaan dimulai dari reporter yang mencari berita, kemudian bekerjasama dengan produser, mereka mengumpulkannya, kemudian diteruskan oleh scriptwriter yang bertugas menulis berita tersebut setelah selesai, berita itu disampaikan kepada announcer (pembaca berita) untuk dibacakan hingga akhirnya berita itu sampai ke pada pendengar.
Namun demikian, bukan berarti pola seperti itu membuat radio berpikiran bahwa reporter merupakan penentu berita itu sendiri. Jangan dilupakan fungsi pendengar. Sebagian besar dari yang kita hasilkan dan siarkan harus sesuai dengan keinginan pendengar. Untuk itulah para staf pemberitaan harus selalu membuka mata dan telinga untuk menentukan materi berita yang akan diangkat.
Justru kesadaran itu harus menuntun kita untuk menyeleksi berita sesuai dengan yang dibutuhkan dan diinginkan pendengar kemudian menjadwalkan turunnya berita pada jam-jam tertentu ketika pendengar dapat mendengarkan dan waktunya konsisten, jangan berubah-ubah.
Referensi
Mondry, M.Sos. 2008. Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik. Bogor. Ghalia Indonesia.
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
Casino de L'Auberge de Casino de LA. de la Casino de L'Auberge de Casino de L'Auberge
BalasHapusCasino novcasino de L'Auberge herzamanindir de Casino de L'Auberge de bsjeon.net Casino de L'Auberge de Casino de L'Auberge de Casino de L'Auberge de Casino de L'Auberge de Casino worrione.com de Casino de L'Auberge 출장안마 de Casino de
Konya
BalasHapusKayseri
Malatya
Elazığ
Tokat
FNZG
rize evden eve nakliyat
BalasHapusmuğla evden eve nakliyat
kırıkkale evden eve nakliyat
mardin evden eve nakliyat
istanbul evden eve nakliyat
WWCLZ
4774E
BalasHapusPancakeswap Güvenilir mi
Bingöl Lojistik
Hatay Lojistik
Kütahya Şehir İçi Nakliyat
Burdur Parça Eşya Taşıma
Van Lojistik
Qlc Coin Hangi Borsada
Çerkezköy Ekspertiz
Ünye Oto Elektrik
50BE2
BalasHapustestosterone propionat
Karaman Evden Eve Nakliyat
sarms
halotestin
Adana Evden Eve Nakliyat
Gümüşhane Evden Eve Nakliyat
Yalova Evden Eve Nakliyat
for sale dianabol methandienone
Ünye Evden Eve Nakliyat
195B2
BalasHapusTelcoin Coin Hangi Borsada
Parasız Görüntülü Sohbet
Shinja Coin Hangi Borsada
Tumblr Takipçi Satın Al
Sohbet
Görüntülü Sohbet Parasız
Facebook Beğeni Satın Al
Arbitrum Coin Hangi Borsada
Pi Network Coin Hangi Borsada
3D2D4CA975
BalasHapusçekilişle takipçi satın al
Türkiye Posta Kodu
Kazandırio Kodları
Dude Theft Wars Para Kodu
M3u Listesi
MLBB Hediye Kodu
Coin Kazan
MMORPG Oyunlar
Stumble Guys Elmas Kodu