Islam adalah agama dakwah. Yaitu
agama yang menugaskan ummatnya untuk menyebarkan dan menyiarkan Islam kepada
seluruh ummat manusia. Sebagai rahmat bagi seluruh alam, Islam dapat menjamin
terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan umat manusia, bilamana ajaran Islam
yang mnecangkup segenap aspek kehidupan itu dijadikan sebagai pedoman hidup dan
dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.
Usaha untuk menyebarluaskan Islam,
begitu pula untuk merealisir ajarannya di tengah-tengah kehidupan umat manusia
adalah merupakan usaha dakwah yang dalam keadaan bagaimanapun dan dimanapun
harus dilaksanakan oleh umat Islam.
Penyelenggaraan usaha dakwah
Islam, terutama di masa depan akan semakin bertambah berat dan kompleks. Hal
ini disebabkan karena masalah-masalah yang dihadapi oleh dakwah semakin
berkembang dan kompleks pula. Oleh karena itu dakwah yang dilakukan haruslah
memiliki kunci untuk keberhasilan dakwahnya dan evalusi untuk terus elastis
terhadap setiap dakwah yang dilakukan sampai seterusnya.
Berdakwah merupakan kewajiban setiap muslim. setiap orang yang telah mengikrarkan 2 kalimat syahadat memikul tugas untuk menyampaikan kebenaran yang telah diyakininya kepada orang lain. Karena hakekat dakwah adalah menunjukan jalan menuju kebenaran. Ibarat seorang musafir tentu ia membutuhkan petunjuk dalam perjalanannya agar sampai di tujuan tanpa tersesat. Maka para rasul pun di utus ke bumi untuk menunjukkan umatnya jalan menuju kebenaran. dan kewajiban ini terus menerus dibebankan kepada umatnya setelah wafatnya.
Dakwah bukanlah sebuah profesi yang hanya dilakukan
sebagian orang saja sebagaimana dipahami banyak orang. Namun ia merupkan
manifestasi keimanan setiap orang yang mengaku muslim. Memang untuk dapat
menyampaikan dakwah kepada umat secara baik dan benar seseorang dituntut untuk
memiliki kapasitas keilmuan yang memadai disamping faktor-faktor penunjang
lainnya. Namun, seseorang tak perlu menjadi seorang kiai atau ulama terlebih
dahulu untuk boleh berdakwah. Bahkan kewajiban menyampaikan itu tidak gugur
hanya dikarenakan seseorang merasa belum memiliki ilmu yang cukup. Hal ini
ditegaskan oleh sabda Nabi Muhammad SAW yang artinya : “ Sampaikanlah dariku
walau hanya satu ayat “ (HR. Bukhari)
Kunci keberhasilan dakwah
Kunci keberhasilan juru dakwah
sebenarnya terletak pada juru dakwah atau da’i sebagai subjek dakwah itu
sendiri. Dalam hal ini Rasulullah mencontohkan keberhasilan dakwahnya dalam
mengembangkan ajaran Islam yang sebenarnya menjadi teladan para da’i. Suatu
keyakinan, sikap dan perilaku sehingga Rasulullah mendapatkan pertolongan Allah
dalam mengemban fungsi kerisalahannya. Sikap-sikap yang perlu diteladani antara
lain:
1. Rasulullah percaya dengan yakin,
bahwa agama yang disiarkan itu adalah agama yang haq dan dapat mengalahkan yang
batil (QS. Al-Isra (17): 80)
2. Rasulullah sangat yakin bahwa
Allah akan menolong umatnya yang membela agama Allah (QS. Muhammad (47): 7)
3. Rasulullah beserta para
sahabat-sahabatnya benar-benar jihad dengan mengorbankan harta, tenaga, dan
jiwa untuk kepentingan tersiarnya agama islam. (QS. Al-‘Ankabut (29): 69)
4. Rasulullah berkemauan keras dalam
memikirkan umat mmau beragama secara benar, walaupun ia tahu dengan orang-orang
yang berpura-pura (QS. Al-Furqan (25): 30)
5. Rasulullah sangat merasakan
penderitaan umat yang tidak tahu kebenaran, keras maunya untuk kesejahteraan
umat dan sangat kasih sayang (QS. At-Taubabh (9): 128)
6. Rasulullah sangat mulia akhlaknya
dan budi pekertinya (QS.Al-qalam (68): 4)
7. Rasulullah tidak pernah patah
hati, dan selalu memberi maaf kepada orang lain yang berbuat tidak senonoh (QS.
Ali ‘Imran (3): 159)
8. Rasulullah senantiasa berendah
hati, tetap tenang, tabah, tidak getar menghadapi lawan (QS. Al-Anfal (8): 45)[1]
Adapun
sikap para da’i haruslah ilmiah dan amaliyah dalam berbagai permasalahan.
Ilmiah berarti harus berdasarkan ilmu al-quran dan sunnah (hadits) dengan
pemahaman komprehensif dan sama sekali tidak berdasarkan hawa nafsu kemarahan
atau kecintaan. Sedangkan amaliyah berarti sikap pengamalan ilmu Al-quran dan
sunah dengan diikhlaskan semata-mata karena Allah bukan untuk kepentingan
materi dan pribadi serta pelampiasan hawa nafsu.
Pada
dasarnya seorang juru dakwah hendaklah memiliki kemampuan komprehensif di dalam
masalah-masalah agama islam, kunci sukses seorang da’i terletak pada
kesinambunan dan keikhlasan dalam menyampaikan ajaran-ajaran umat Islam.
Evaluasi Dakwah
Evaluasi dakwah adalah suatu
proses pengumpulan data menganalisis informasi tentang efektifitas dan dampak
dari suatu tahap atau keseluruhan program kegiatan dakwah yang mendorong para
menejer atau pemimpin dakwah untuk mengamati perilaku anggotanya, lewat
pengamatan lebih mendalam yang tidak dapat dihasilkan melalui saling pengertian
diantara kedua belah pihak.
Selain penjelasan tentang pengertian evaluasi dakwah saya juga akan
memaparkan prosedur evaluasi kegiatan dakwah, yaitu :
1. Menetapkan standar
atau tolak ukur
Dengan alat pengukur
itu barulah dapat dikatakan berhasil atau tidaknya tugas dakwah
2. Rencana evaluasi
Dalam melakukan
evaluasi biasanya dikaitkan dengan model-model evaluasi yang akan digunakan,
yaitu :
Evaluasi Input
a) Peserta program,
meliputi mad’u
b) Tim or staff,
meliputi Da’I dan manajerial
c) Program, meliputi
durasi
Terkait evaluasi input ada 4 kriteria :
1) Tujuan dakwah
2) Penilaian terhadap
kebutuhan komunitas
3) Standar dari suatu
praktek yang terbaik
4) Biaya untuk
pelaksanaan program
Evaluasi Proses
Evaluasi ini
dilakukan untuk menilai bagaimana proses kegiatan yang telah dilakukan sesuai
dengan rencana yang telah dirumuskan, evaluasi ini memfokuskan pada aktifitas
interaksi antara mad’u dengan da’i.
Evaluasi Akhir
Evaluasi ini
dilakukan untuk menilai seberapa jauh tujuan-tujuan yang sudah direncanakan
telah tercapai.
3. Mengumpulkan data
Tahapan selanjutnya
adalah mengumpulkan data, pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara,
angket, studi dokumentasi dan pengamatan.
4. Menganalisis data
Menganalisis data
dapatc dilakukan melalui 2 pendekatan yaitu pendekatan kulitatif dan pendekatan
kuantitatif.
5. Menyajikan hasil
analisis
Setelah semua ini selesai
barulah kita menyajikan hasil analisis, cara menyajikan analisis ada 2 melalui
laporan, yaitu laporan secara lisan dan laporan secara tertulis.
Untuk mengetahui apakah dakwah
itu berhasil atau tidak, gagal atau tidak, harus ada proses evaluasi yang
cermat, teliti, dan objektif dengan menetapkan parameter-parameter keberhasilan
atau ketidak berhasilan suatu aktifitas dakwah, dan dari hasil evaluasi secara
objektif dapat dijadikan patokan untuk menyusun langkah-langkah strategi dakwah
yang lebih efektif pada masa berikutnya, dan isyarat untuk mengadakan evaluasi
terdapat dalam firman Allah SWT yang artinya : “Hai orang-orang yang beriman,
bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk hari esok “. (QS. Al – Hasyr 59 ; 18 )
Dari ayat tersebut dapat difahami bahwa perlu adanya suatu proses evaluasi
terhadap kegiatan yang telah dilakukan, untuk merencanakan hidup yang lebih
baik dimasa-masa yang akan dating, termasuk kegiatan dakwah yang telah
dilakukan perlu di evaluasi.
Saran-saran untuk menyebarkan
dakwah
Hal-hal
yang dapat membantu penyebaran dakwah dan menguatkan keinginan para pendakwah,
yaitu :
a. Mempergunakan seluruh media
semaksimal mungkin untuk penyiaran. Para juru dakwah Islam harus mempergunakan seluruh
kesempatan untuk berdakwah, dan dalam seluruh media penerangan, dengan
mengunakan sistem, jalan dan cara modern. Sebagaimana firman Allah SWT:
!$tBur $uZù=yör& `ÏB @Aqߧ wÎ) Èb$|¡Î=Î/ ¾ÏmÏBöqs% úÎiüt7ãÏ9 öNçlm; ( ÇÍÈ
Kami tidak mengutus seorang
rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan
dengan terang kepada mereka (Q.S. Ibrahim; 4)
b. Seharusnya didirikan pusat untuk
dakwah Islamiyah, mengajar agama dan bahasa dengan jalan belajar, kuliah,
seminar, penulisan, dan lain-lain.
c. Perluasan dalam pengiriman misi ke
seluruh penjuru dunia sesudah dipersiapkan dengan persiapan yang baik.
d. Berusaha untuk penciptaan dana
yang diperlukan para ahli untuk dakwah Islamiyah, alangkah baiknya di setiap
negara Islam memiliki dana untuk pembiayaan dakwah, dan lebih baik lagi kalau
tiap negara menambahkan anggarannya untuk usaha yang mulia ini.
e. Suatu hal yang sangat membantu
supaya manusia dapat menerima dakwah Islamiyah adalah mengamalkan ajaran agama
serta dasar-dasarnya dalam segala segi kehidupan masyarakat Islam, karena
pengamalan ajaran agama merupakan propaganda agama.
Dimana
sekarang dalam kekosongan jiwa, dan kegoncangan mental, sesudah timbulnya
bermacam perang, pertentangan berdarah dan materi. Agamalah yang dapat
menenangkan jiwa, meyakinkan hati, membentengi kesusahan, menghubungkan antara
khalik dan makhluknya, keamanan dalam kedudukan, melayat, musibah, kekuatan
dalam kelemahan.
Peningkatan Dan Penyempurnaan Penyelenggaraan Da'wah
Pengendalian dan
penilaian, ditujukan pada pelaksanaan tugas-tugas da'wah yang sedang dalam
proses juga ditujukan pada suatu proses yang sudah selesai. Apabila
pengendalian macam pertama dimaksudkan untuk pencegahan terhadap kemungkinan
terjadinya penyimpangan, maka pengendalian macam ke dua dimaksudkan sebagai
peningkatan dan penyempurnaan terhadap proses da'wah untuk masa-masa mendatang.
Peningkatan dan penyempurnaan terhadap proses
da'wah dilakukan setelah diadakan penelitian dan penilaian terhadap jalannya
proses da'wah secara menyeluruh setelah suatu proses usaha selesai.
Melalui penelitian dan penilaian itu
dapatlah diketahui kelemahan-kelemahan yang ada, penyimpangan-penyimpangan yang
telah terjadi dan yang lebih penting lagi adalah diketahui faktor-faktor yang
menjadi sebabnya terjadinya kelemahan dan penyimpangan tersebut.
Dengan data yang diperoleh,
pimpinan dakwah dapat mengadakan penyempurnaan. Sehingga untuk proses dakwah
pada tahapan berikutnya, tidak akan terulang lagi timbulnya kelemahan dan
penyimpangan sebagaimana telah dialami oleh proses dakwah sebelumnya. Dengan
begitu, maka proses dakwah semakin lama semakin meningkat maju sempurna.
Atas
dasar inilah maka penilaian itu harus ditujukan pada fungsi-fungsi manajemen lainnya. Ia harus menjawab mengapa rencana
yang telah ditetapkan tidak dapat dilaksanakan; mengapa organisasi yang telah
disusun tidak dapat menjamin tercapai
tujuan; mengapa para pelaksana tidak dapat melakukan tugasnya dengan baik dan
sebagainya.
Dari jawaban-jawaban pertanyaan
yang diajukan itu, dapatlah dilakukan perbaikan-perbaikan, perubahan-perubahan
ke arah penyempurnaan dalam arti menyeluruh.
Suatu hal yang sangat ideal adalah bilamana dalam setiap perencanaan
untuk setiap tahapan atau jangka waktu tertentu terlihat adanya peningkatan dan
penyempurnaan, melebihi waktu-waktu yang sudah.
Daftar Pustaka
Amin, Samsul Munir , Drs, MA.
2009. Ilmu Dakwah. Jakarta: Amzah
Syihata, Abdullah, Dr. 1986. Dakwah Islamiyah. Jakarta:
Dep. Agama
Shaleh, Abdul Rosyad, Drs. 1977. Manajemen Dakwah Islam.
Jakarta: Bulan Bitang
[1] Ahmad W. Pratiknya (Editor), Islam dan Dakwah
Pergumulan Antara Nilai dan Realitas, yogyakarta: Majlis Tabligh PP
Muhammadiyah, 1988, hlm. 161.
Antalya
BalasHapusAntep
Burdur
Sakarya
istanbul
43K
bitlis
BalasHapusurfa
mardin
tokat
çorum
D8SKG
van
BalasHapuskastamonu
elazığ
tokat
sakarya
4AKO
kastamonu evden eve nakliyat
BalasHapusantep evden eve nakliyat
balıkesir evden eve nakliyat
erzincan evden eve nakliyat
ankara evden eve nakliyat
EXZP8Q
FB3ED
BalasHapusAntalya Evden Eve Nakliyat
Ankara Evden Eve Nakliyat
Manisa Lojistik
Düzce Parça Eşya Taşıma
Malatya Parça Eşya Taşıma
9208C
BalasHapusBinance Güvenilir mi
order masteron
Referans Kimliği Nedir
order halotestin
buy clenbuterol
buy primobolan
buy steroids
Iğdır Evden Eve Nakliyat
order oxandrolone anavar
B8C5E
BalasHapusAfyon Ucretsiz Sohbet
yalova sohbet uygulamaları
artvin görüntülü sohbet kadınlarla
sohbet sitesi
artvin canlı sohbet sitesi
aydın görüntülü sohbet ücretsiz
ankara kızlarla canlı sohbet
mersin bedava sohbet odaları
bedava sohbet uygulamaları
BBD35
BalasHapusavax
arculus
satoshi
poocoin
defillama
roninchain
solflare
trezor suite
arbitrum