Sabtu, 24 Desember 2011

STUDI KONFLIK & PERSAINGAN “PENJUAL NASI GORENG” DI PERUMAHAN PORIS TANGERANG



       I.            PENDAHULUAN

Puja dan puji syukur tidak lupa penulis ucapkan kepada Allah SWT Tuhan semesta alam yang telah memberikan segala kemudahan, rahmat, dan karunianya yang melimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan studi konflik dan persaingan ini dengan baik. Karena tanpa pertolongan-Nya semua ini tidak akan dapat terselesaikan dengan mudah.
Seiring berkembangnya zaman, tuntutan finansial dan beragamnya keinginan manusia atas berbagai macam jenis makanan dan minuman sering  menjadi alasan utama bagi manusia untuk terus-menerus mengembangkan berbagai jenis makanan dan minuman yang menarik. Semua itu dilakukan dengan tujuan untuk memuaskan konsumen yang akan mengkonsumsi berbagai macam jenis makanan dan minuman. Namun pada pembahasan studi ini, penulis mengambil contoh dari konflik dan persaingan di kalangan penjual nasi goreng.
Penting bagi kita untuk mengetahui tujuan dari studi konflik dan persaingan ini, karena pada kenyataannya manusia di kehidupannya sehari-hari tidak lepas dari berbagai macam jenis makan dan minuman yang dikonsumsi setiap harinya untuk memenuhi kebutuhannya. Disamping itu para penjual makanan dan minuman yang ada di sekeliling kita selalu saja menemukan konflik dan persaingan yang beragam jenisnya khususnya dikalangan penjual nasi goreng.
Dalam studi konflik dan persaingan ini penulis akan membahas dalam sudut pandang konflik diantara penjual nasi goreng. Yang mana kita dapat temui di daerah tempat tinggal kita para penjual nasi goreng yang sangat banyak berjualan, padahal jarak tempat mereka berjualan antara satu sama lainnya itu berdekatan. Dalam studi ini kita akan mengetahui apa yang menjadi alasan mereka untuk tetap berjualan dalam kondisi yang sangat rentan untuk terjadinya suatu konflik dikalangan para penjual nasi goreng tersebut. Dan apa saja konflik yang mungkin dapat kita temui diantara para penjual tersebut.

    II.            METODOLOGI

Dalam studi konflik dan persaingan ini penulis melakukan observasi lingkungan di perumahan poris, Batu Ceper, Tangerang. sasaran khususnya yaitu para penjual nasi goreng di daerah tersebut. Dalam studi konflik dan persaingan ini penulis mengajukan pertanyaan kepada dua penjual nasi goreng di daerah tersebut yaitu Pak Satu dan Pak Dua. Yang mana keduanya adalah penjual yang sangat digandrungi diantara para penjual lainnya.
            Pada tahap awal penulis melakukan kunjungan di sekitar perumahan poris Tangerang, kemudian disana penulis menemukan beberapa penjual nasi goreng. Namun dalam studi ini penulis hanya membahas konflik diantara dua penjual saja, yaitu pak satu, penjual nasi goreng biasa dan Pak Dua penjual nasi goreng gila. Kemudian penulis mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan konflik yang ada diantara penjual tersebut
 III.            ANALISIS

Berdasarkan data yang didapat di Perumahan poris, Batu Ceper, Tangerang. pertama penulis akan mengenalkan Pak Irfan terlebih dahulu yang membuka kedai nasi goreng java, Pak Irfan berasal dari jawa tengah, tepatnya di kota brebes dan ia memulai berjualan nasi goreng di perumahan poris sejak tahun 1997. Itu artinya ia telah memiliki banyak pengalaman selama ia berjualan nasi goreng. Selama ia berjualan, masyarakat mengenal pak Irfan selalu bersikap baik terhadap pembelinya dan ia sangat teliti terhadap masakan yang ia buat. Ia sangat memperhatikan kelengkapan bahan masakannya dan ia juga sangat mementingkan rasa dari hasil masakannya. Selain menjual nasi goreng pak irfan juga menjual mie goreng dan kwetiau.
Selanjutnya adalah nasi goreng pak Agus, yaitu “Nasi Goreng Gila – Barakah 99”. Ia berasal dari Jawa Tengah, tepatnya di kota Tegal. Ia memulai berjualan Nasi Goreng Gila sejak tahun 2009, biasa dikatakan waktu yang cukup belia. Namun pada kenyataannya, waktu bukanlah faktor utama dalam hal menarik konsumen untuk kembali datang dan membeli lagi, akan tetapi sesuatu yang terkandung di dalam nasi goreng itulah yang menjadi faktor utama ketertarikan konsumen. Jika kita datang kesana, kita akan langsung disodorkan daftar menu berbagai jenis nasi goreng gila yang sudah komplit dengan tambahan ayam, sosis, bakso, ati, ikan asin, dan petai. Namun untuk nasi goreng gila disini, terdapat berbagai jenis nasi goreng spesialis.  Diantaranya ada nasi goreng gila spesial ayam, ada spesial ati ayam, ada spesial sossis, ada spesial bakso, ada spesial ikan asin, dan ada spesial petai.
Selama Pak Irfan dan pak agus berjualan, mereka telah mengalami beberapa konflik, yang pertama adalah konflik sesama pedagang, yaitu konflik rasa masakan, kelengkapan bahan, dan harga selalu menjadi masalah utama bagi penjual dalam menarik konsumennya. Dalam menghadapi konflik ini pak Irfan menggabungkan semuanya itu agar seimbang. Rasa harus enak, bahan cukup, dan harga terjangkau. Namun berbeda halnya dengan pak Agus, walaupun harga yang ditawarkan agak mahal, tetapi justru ia bias mengalahkan pak Irfan yang sudah terlebih dahulu berjualan, faktor kelengkapan bahan-bahan yang komplit, faktor pelayanan yang lebih baik, dan faktor nama khasnya yang unik menjadi andalannya untuk bersaing dengan kompetitor lain.
Selanjutnya konflik diluar antar pedagang juga kerap terjadi, yaitu faktor pengamen dan preman. Sewaktu-waktu pengamen kerap datang untuk mengamen bahkan juga preman yang datang untuk memeras di daerah tersebut. Jika pengamen yang datang terkadang ia cukup memberinya uang receh jika ada, namun jika tidak ada ia akan meminta maaf kepada pengamen yang datang. Tetapi berbeda halnya jika preman yang datang, para preman biasanya meminta makan bahkan meminta uang. Namun kedua hal itu bukanlah masalah besar, melainkan hanyalah masalah kecil yang tidak akan menyurutkan semangat para penjual tersebut untuk terus bekerja keras dan menarik konsumen lebih banyak lagi.
Semoga dengan pembahasan studi konflik dan persaingan ini setidaknya kita dapat mengetahui sedikit tentang sebuah konflik dan persaingan yang terjadi diantara para penjual nasi goreng dan semoga kita bisa mengambil pelajaran yang berharga dari keadaan tersebut. Amin..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar