Minggu, 23 September 2012

Bagaimanakah seharusnya bertindak terhadap kencangnya arus JIL (Jaringan Islam Liberal)?


Seringkali kita mendengar dan melihat banyak orang menyurakan segala macam keburukan mengenai JIL, bahkan tidak jarang banyak aksi yang dilakukan terkait dengan penolakan JIL disana-sini. Namun pada hakikatnya, jika kita telusuri lebih dalam lagi mengenai segala tindakan yang telah dilakukan selama ini tidak jarang banyak yang berbading terbalik. Banyak orang menyuarakan dan melakukan segala macam aksi penolakan terhadap JIL, tetapi mereka justru buta  atau berhenti sampai disitu saja dan tidak melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan, yaitu belajar dan memahami lebih banyak lagi mengenai Islam itu sendiri, terutama dalam masalah fundamental (aqidah).

Keawjiban seorang muslim sebelum beramal adalah berilmu. Bahkan agar aqidahnya lurus dan terjaga kualitasnya, ia harus senantiasa memupuknya dengan ilmu. Bila ilmu yang memupuk keimanannya ini benar, maka ia akan tumbuh sebagai seorang muslim yang penuh dengan sifat-sifat terpuji. Sebaliknya bila ilmu yang memupuk aqidahnya ini adalah rusak dan bersifat racun, maka

Rabu, 19 September 2012

Sempitnya Jalan Pesanggrahan di Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


Jalan merupakan tempat lalu lintas umum yang dapat dilalui manusia dengan berjalan kaki ataupun dengan berbagai jenis kendaraan yang dibawanya. Ketika suatu jalan dapat digunakan dengan nyaman oleh penggunanya, tentu saja keadaan seperti ini akan sangat memberikan dampak kenyamanan bagi pengguna jalan tersebut. Namun berbeda halnya ketika suatu jalan tidak dapat digunakan dengan nyaman oleh penggunanya, sudah pasti keadaan seperti ini akan sangat memberikan dampak ketidaknyamanan bagi pengguna jalan tersebut.

Jika kita berkunjung ke kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta atau biasa disebut UIN Jakarta, kita akan menemukan suatu jalan sempit dan ramai yang bernama jalan pesanggrahan. Jalan pesanggrahan merupakan jalan yang sering dilalui dan dipadati oleh mahasiswa UIN Jakarta. Disana kita dapat menemukan berbagai macam jenis kebutuhan mahasiswa seperti kantin-katin yang menyediakan berbagai jenis makanan dan minuman, alat-alat tulis, buku-buku, alat-alat komputer, tempat-tempat fotokopi dan warnet-warnet pun tidak ketinggalan, semuanya tersedia dengan harga yang murah dan pilihan yang banyak, khusunya murah bagi ukuran kantong mahasiswa. Namun yang jadi persoalan dalam hal ini adalah dampak dari semua yang disebutkan diatas tadi. Penyempitan jalan ini

Kamis, 13 September 2012

Tujuh Ramalan Presiden di Indonesia


Ada tujuh satrio piningit yang akan muncul sebagai tokoh yang dikemudian hari akan memerintah atau memimpin wilayah seluas wilayah “bekas” kerajaan Majapahit , berkenaan dengan itu, banyak kalangan yang kemudian mencoba menafsirkan ke-tujuh Satrio Piningit itu adalah sebagai berikut :

1. SATRIO KINUNJORO MURWO KUNCORO. Tokoh pemimpin yang akrab dengan penjara (Kinunjoro), yang akan membebaskan bangsa ini dari belenggu keterpenjaraan dan akan kemudian menjadi tokoh pemimpin yang sangat tersohor diseluruh jagad (Murwo Kuncoro). Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai Soekarno, Proklamator dan Presiden Pertama Republik Indonesia yang juga Pemimpin Besar Revolusi dan pemimpin Rezim Orde Lama. Berkuasa tahun 1945-1967.

2. SATRIO MUKTI WIBOWO KESANDUNG KESAMPAR. Tokoh pemimpin yang berharta dunia (Mukti) juga berwibawa/ditakuti (Wibowo), namun akan mengalami suatu keadaan selalu dipersalahkan, serba buruk dan juga selalu dikaitkan dengan segala keburukan / kesalahan (Kesandung Kesampar). Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai Soeharto, Presiden Kedua Republik Indonesia dan pemimpin Rezim Orde Baru yang ditakuti. Berkuasa tahun 1967-1998.

Jumat, 07 September 2012

APA YANG KITA BUTUHKAN

Ketika kita mohon kepada Allah kekuatan, Allah memberi kita kesulitan agar kita menjadi kuat.

Ketika kita mohon kepada Allah kebijaksanaan, Allah memberi kita masalah untuk di pecahkan.

Ketika kita mohon kepada Allah keberanian, Allah Memberi kita situasi berbahaya untuk kita lewati.

Ketika kita mohon kepada Allah bantuan, Allah Memberi kita kesempatan.


Ketika kita Meminta kepada Allah sebuah Cinta, Allah memberi kita orang-orang yang bermasalah untuk kita tolong.

Ketika kita mohon kepada Allah kesejahteraan, Allah memberikan kita akal untuk berfikir.

Kita tidak pernah menerima apa yang kita pinta, Tetapi kita menerima segala yang kita butuhkan.

Selasa, 04 September 2012

“AQIDAH” AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH



Pengantar

Ahlussunnah adalah mereka yang mengikuti dengan konsisten semua jejak-langkah yang berasal dari Nabi Muhammad SAW dan membelanya. Mereka mempunyai pendapat tentang masalah agama baik yang fundamental (ushul) maupun divisional (furu’). Sebagai bandingan Syi’ah. Diantara mereka ada yang disebut salaf, yakni generasi awal mulai dari para sahabat, tabiin dan tabi’ut tabi’in, dan ada juga yang disebut Kholaf, yaitu generasi yang datang kemudian. Diantara mereka ada yang toleransinya luas terhadap peran akal, dan ada pula yang membatasi peran akal secara ketat. Diantara mereka juga ada yang bersifat konservatif (muhafidzun). Golongan ini merupakan mayoritas umat Islam.

Dari definisi ini jelas, bahwa Ahlussunnah wal-Jama’ah itu tidak terdiri dari satu kelompok aliran, tetapi ada beberapa sub-aliran dan ada beberapa faksi di dalamnnya. Karenanya Dr. Jalal M. Musa mengatakan, bahwa istilah Ahlussunnah Wal-Jama’ah ini menjadi rebutan banyak kelompok, masing-masing membuat klaim bahwa dialah Ahlussunnah wal-Jama’ah. Dan dimasukkannya kata “al-Jama’ah” dalam istilah ini oleh Abdul Mudhoffar al-Isfarayini diberikan alasan karena mereka menggunakan “Ijma” dan “Qiyas” sebagai dalil-dalil syar’iyyah yang fundamental, disamping Kitabullah (Al-Qur’an) dan Sunnah Rasul.

Sabtu, 01 September 2012

Liberalisasi Pemikiran Islam ( Gerakan bersama Missionaris, Orientalis dan Kolonialis )


Tantangan mendasar yang dihadapi ummat islam dewasa ini bukan berupa ekonomi, politik, sosial dan budaya, tapi tantangan pemikiran. Sebab persoalan yang timbul dalam bidang-bidang tersebut serta bidang-bidang terkait lainnya, jika dilacak, ternyata bersumber pada persoalan pemikiran. Tantangan pemikiran itu bersifat internal dan eksternal sekaligus. Tantangan internal telah lama kita sadari yaitu kejumudan, fanatisme, taqlid, bid’ah khurafat. Sebagiannya yang akibatnya adalah lambatnya proses ijtihad ummat islam dalam merespon berbagai tantangan kontemporer, lambatnya perkembangan ilmu pengetahuan islam dan pesatnya perkembangan aktifisme. Sedangkan tantangan eksternalnya adalah masuknya paham konsep, sistem dan cara pandang asing seperti liberalisme, sekularisme, pluralisme agama, relativisme, feminisme, dan gender dan lain sebagainya kedalam wacana pemikiran keagamaan Islam.